"Pada dua jilid sebelumnya, Piala Indonesia dilaksanakan layaknya Piala Dunia. Kalau menggunakan sistem ini, Piala Indonesia bisa tuntas satu bulan dengan asumsi tidak ada event yang berlangsung bersamaan. Ini menjadi opsi yang paling mungkin dipilih," kata Djoko kepada wartawan di kantornya.
"Opsi kedua, Piala Indonesia digelar layaknya Piala FA yang dijalankan secara paralel dengan liga. Oleh karenanya, jika dimulai pada Oktober, maka perhelatan bisa berakhir pada bulan Mei atau Juni tahun depan. Jika opsi ini dipilih , maka jatah AFC Cup akan diisi oleh klub ISL. Selain itu, jika Piala Indonesia digelar dengan sistem ini, maka pesertanya adalah semua anggota PSSI, layaknya Piala FA yang diikuti oleh semua tim dari berbagai divisi."
"Yang pasti kami punya rencana menggelar Piala Indonesia pada bulan Oktober. Yang jadi pertanyaannya, kapan selesainya? Ini bergantung pada orientasi untuk apa Piala Indonesia digelar," tuturnya.
Djoko belum bisa memastikan seperti apa pergelaran Piala Indonesia 2011. Semuanya baru bisa dipastikan setelah PSSI mendapatkan pengurus baru dalam kongres pada 9 Juli nanti. Ini agar Piala Indonesia bisa direncanakan dengan matang.
"Saya tidak bisa memastikan opsi yang mana yang akan dipilih. Setelah kongres nanti, Piala Indonesia harus dikomunikasikan dengan pengurus baru. Kita sabar memastikan semua berjalan mulus pada 9 Juli nanti sehingga proposal Piala Indonesia bisa ditelaah dengan hati-hati oleh pengurus PSSI yang baru," ujar Djoko.
"Piala Indonesia itu perhelatan besar, jadi tidak boleh dipersiapkan sembarangan hanya demi memenuhi kewajiban. Orientasinya adalah mengembangkan potensi dari segi bisnis sepak bola. Jadi, harus hati-hati dalam memutuskannya," tambahnya.
Piala Indonesia 2011 seharusnya sudah digelar sejak Januari lalu dan berakhir pada bulan Juli. Namun, dengan adanya kekisruhan PSSI dalam mencari pengurus baru, pelaksanaan Piala Indonesia juga tertunda.
Sumber
